1. Karakteristik
- Memiliki klorofil.
- Mampu berfotosintesis (autotrof).
- Reproduksi *Vegetatif (tanpa diawali peleburan sel kelamin).
+alami : tunas, umbi, spora, geragih/stolon
+buatan : cangkok, stek, merunduk, okulasi, kultur jaringan
*Generatif (peleburan sel kelamin jantan dan betina).
- Eukariotik (memiliki membran inti).
- Multiseluler (bersel banyak).
- Secara umum, memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Memiliki dinding sel yang tersusun atas sel selulosa.
- Respirasi (pernafasan) dengan stomata (daun) / lentisel (batang).
- Memiliki pembuluh angkut : xylem dan floem.
- Metagenesis pada tumbuhan berspora (tumbuhan paku dan lumut)
- Makroskopis
- Gerak pasif
- Habitat: darat dan air
2. Anggota Plantae
A. Lumut (Bryophyta)
B. Paku (Pteridophyta)
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Kingdom Plantae meliputi kurang lebih 500.000 spesies. Dasar pengelompokkan
tersebut adalah :
1. Struktur organ tubuh.
2. Keberadaan fasis (jaringan pengangkut).
3. Tipe silinder pusat (stele).
4. Kedudukan, bentuk, ukuran dan pertulangan daun.
5. Struktur alat reproduksi can cara reproduksi.
A. Lumut (Bryophyta)
Lumut merupakan tumbuhan yang memiliki area penyebaran yang sangat luas (kosmopolit). Tidak kurang dari 25.000 jenis lumut menyebar di permukaan bumi. Terutama pada tempat-tempat yang memiliki kelembaban yang tinggi.
> Karakteristik Lumut
- Multiseluler.
- Belum memiliki akar, batang, dan daun sejati (tubuh berbentuk thallus)
- Tidak mempunyai pembuluh angkut, dinding sel terbuat dari selulosa.
- Mempunyai rhizoid (bentukan seperti akar)
- Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan)
- Berkembangbiak dengan spora
- Habitat : di tempat lembab (higrofit)
- Reproduksi secara *seksual : melalui peleburan gamet jantan dan betina di gametofit.
- Reproduksi secara *aseksual : melalui fragmentasi dan pembentukan gema (kuncup tunas).
- Fase gametofit (menghasilkan gamet) dan sporofit (menghasilkan spora).
A. Berdasarkan Letak Gamet
*Lumut Berumah Satu (Homotalus), jika anteridium dan arkegonium dalam satu
individu. Itu artinya untuk melakukan perkawinan dapat dilakukan hanya dengan satu
individu saja.
-contoh : Marchantia polymorpha , Marchantia geminata ,
anteridium atau arkegonium saja. Itu artinya diperlukan dua atau lebih individu agar
dapat melakukan perkawinan.
-contoh : Spaghnum fimbriatum , Polytricum commune , Pogonatum cirhatum ,B. Dikelompokkan Menjadi 3 Kelas
*Lumut Daun (Bryopsida / Musci)
Mempunyai organ seperti daun, hidup di tempat lembab, repoduksi dengan
metagenesis (fase pergiliran dari fase gametofit ke sporofit).
Contoh : Polytricum commune, Pogonatum cirhatum, Spaghnum fimbriatum
*Lumut Hati (Hepaticopsida / Hepaticeae)
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus seperti hati, reproduksi dengan
aseksual
dengan gemma atau kuncup, sedangkan reproduksi seksual dengan melibatkan
Anteridium (alat kelamin jantan) dan Arkegonium (alat kelamin
betina)
Contoh : Marchantia polymorpha , Porella cordaena
*Lumut Tanduk (Anthoceropsida / Anthocerotaceae)
Sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk yang melekat pada
bagian gametofit, reproduksi dengan metagenesis.
Contoh : Anthoceoros
sporophytes
B. Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta, memiliki pembuluh kayu dan pembuluh tapis) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000, dengan perkiraan 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Sebagian besar anggota paku-pakuan tumbuh di daerah tropika basah yang lembab.
> Karakteristik Tumbuhan Paku
- Habitat : tempat lembab (higrofit)
- Mempunyai akar, batang, dan daun sejati
- Memiliki pembuluh angkut
- Reproduksi secara aseksual (stolon) dan seksual (arkegonium dan anteridium)
- Memiliki 4 struktur penting : Lapisan pelindung, Embrio, Kutikula, dan Sistem Transpor Internal
- Contoh tumbuhan paku : - Paku purba : Psilotum, Rhynia
- - Paku ekor kuda : Equisetum , Equisetinae (bambu air)
- - Paku sejati : Adiantum , Azolla , Marsilea
- - Paku Sarang Burung
- - Paku Kawat (Lycopodium)
- - Selagilena (merambat di tanah)
- - Dicksonia antartica
- - Paku berdaun kecil (mikrofil)
- - Paku berdaun besar (makrofil)
A. Divisi Tumbuhan Paku
*Psilophyta (Paku Purba)
Sebagian jenis paku purba telah banyak yang punah. Sekarang ini hanya
tinggal sedikit jenis paku purba yang masih ada. Anggota paku purba merupakan
paku telanjang (tidak daun) atau memiliki daun kecil-kecil (mikrofil) yang belum
terdeferensiasi. Ada sebagian yang belum memiliki akar, bercabang menggarpu
dengan sporangium pada ujung batang dan bersifat homospor.
Contoh : Rhynia major , Taeniocrada deeheniana , Zosterophyllum australianum,
Asteroxylon mackei, Asteroxylon elberfeldense, Psilotum nudum, Psilotum
triquetrum,Tmesipteris tannensis
*Lycophyta (Paku Kawat)
Jenis tumbuhan paku ini daunnya kecil-kecil, tidak bertangkai, dan
bertulang
satu. Daun ada yang berbentuk seperti jarum dan tersusun rapat
menurut garis
spiral serta tidak mengandung klorofil sehingga tidak
dapat berfotosintesis.
Makanan diperoleh dari jamur yang bersimbiosis
dengannya. Tumbuhan ini biasa
hidup dengan menempel pada batang pohon.
Sporofil merupakan daun penghasil
sporangium. Contohnya adalah Lycopodium clavatum (bahan obat-obatan),
Lycopodium cernuum (buket bunga), Selaginella selaginoides, Selaginella
caudata, dan Isoetes lacustris.
*Spenophyta (Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda sampai sekarang masih dapat ditemukan, khususnya di
tempat-tempat yang lembap. Batangnya bercabang, berkarang, beruas-ruas,
dan.
mengandung zat kersik yang dapat dijadikan bahan penggosok.
Contoh : Equisetum arvense / Equisetum debile
*Pterophyta / Filicinae (Paku Sejati)
Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan tumbuhan paku benar. Tumbuhan
paku ini merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering kita jumpai karena
sering dijadikan tanaman hias. Tumbuhan ini biasa hidup di tempat yang lembab
dan
sedikit berair. Daun lebar dan tulang daunnya terlihat jelas. Selain
itu, tidak
ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil dan daun
streril.
Contoh : Platycerium coronatium , Adiantum cuneatum , dan Asplenium nidus
*Hydropteridales (Paku Air)
Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air.
Contoh : Salvinia natans dan Marsilea crenata (semanggi).
B. Berdasarkan Spora
*Paku Homospere / Isospore
Jenis paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama
dan jenis kelaminnya belum bisa dibedakan. Contoh : paku kawat.
*Paku Heterospore
Tumbuhan paku yang menghasilkan 2 jenis spora yang berbeda ukurannya.
Contoh : Paku Rane dan Semanggi.
*Paku Peralihan
Tumbuhan paku yang dapat menghasilkan 2 macam spora, yaitu spora jantan
dan spora betina. Dengan bentuk dan ukuran spora yang seragam.
Contoh : Equisetum debile
.